Allahu Ya Mujib (Maha Mengabulkan)
Allahumma solli 'ala Muhammad wa 'ala alihi Muhammad
Sahabat ku yang baik budi,
Pernah tak kalian rasa doa kita seolah-olah tak bersambut? Seperti tiada jawapan? Tentu sedih kan?
Macam pergi temuduga yang mana hasilnya kita kecewa. Malah, resume langsung pihak penemuduga tak pandang sebelah mata. Itulah yang kita nampak di alam dunia.
Dalam konteks, meminta kepada Maha Berkuasa, lagi la kita tak boleh lihat dengan 2 biji mata. Oleh sebab itu, betapa besarnya fungsi 'hati yang dapat melihat'.
Di mana keywordnya?
Dalam timbunan doa kita, berapa kerap kita mengakui diri kita hamba yang hina, yang lemah, yang faqir, yang tak ada daya dan yang tak ada kuasa?
Ya, mungkin keakuan itu boleh dibilang dengan jari-jemari yang mulus ini.
Saya teringat doa yang sering diucap oleh seorang pendakwah. Doa ini juga acapkali bergema dalam seminar-seminar anjurannya.
Maksudnya lebih kurang begini :
"Ya Allah, terima kasih sebab Engkau sudi ambil aku dari longkang yang busuk. Sudi tarik aku dari gaung yang kotor. Sudi pungut aku dari lembah maksiat. Sudi pimpin aku yang bodoh dungu ini. Terima kasih ya Allah atas hidayah-Mu."
Masa dengar doa ini, ya Allah ... mencurah-curah ayaq mata. Touching sungguh!
InsyaAllah, doa begini mampu buat kita tunduk serendah-rendahnya sebagai tanda kehambaan.
Kita - hamba yang sifar segalanya.
Allah - pemilik seluruh alam buana.
Astaghfirullah hal 'azim.
Salam Si Faqir Ila Allah
Ida Hani Ali
14.2.2017
No comments:
Post a Comment